PBNU Puji Kerja Nyata Kepengurusan Kiai Kaswad Sartono-Usman Sofian
TEBARAN.COM, MAKASSAR – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memuji keberhasilan kepengurusan PCNU Kota Makassar periode 2019-2024 yang diketuai Kiai Dr Kaswad Sartono dan Sekretarinya Dr Usman Sofian.
Ketua PBNU KH Abdullah Latopada menyebut salah satu kerja nyata PCNU Kota Makassar dibawa arahan Rais Syuriah KH Baharuddin HS, yakni gedung sekretariat NU berlantai dua yang sudah progres 72 persen.
Selain itu, penataan kelembagaan berupa pembentukan struktur MWC hingga Pengurus Ranting di tingkat kelurahan di 15 kecamatan yang ada di Kota Makassar.
Sejumlah kegiatan besar yang selalu dihadiri ribuan jamiyah juga salah satu prestasi.
Program khalaqah Aswaja hingga menghadirkan Kapolresrabes Makassar pun di sebut sebagai prestasi dengan bersinergi pejabat untuk bersama-sama menyukseskan program penguatan keilmuan.
Masih banyak lagi karya dan prestasi yang di torehkan selama satu periode kepengurusan Kepala Biro AAKK UIN Alauddin Makassar itu bersama dengan pengurus lainnya.
Langkah untuk melanjutkan kepengurusan PCNU Kota Makassar untuk periode berikutnya, tampaknya tak lagi dipimpin oleh Kiai Kaswad Sartono.
“Cukup satu periode saja menjabat sebagai Ketua Tanfidziah tetapi alhamdulillah banyak karya yang bisa dikenang, semoga bermanfaat untuk semua,” katanya dalam Konfercab XV NU Kota Makassar, di Pondok Pesantren Al Imam Ashim, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Ia mengungkapkan lima tahun mendapat amanah sebagai pelayan organisasi, sangat hati-hati dalam melangkah, dalam politik misalnya NU Makassar secara kelembagaan tidak pernah terlibat secara langsung dengan politik praktis.
Kebijakan ini diambil sesuai khittah 1926 sebagaimana diputuskan dalam Muktamar Situbondo, NU tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana.
“Hari ini, PCNU Kota Makassar berkonferensi XV sebagai permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang, PCNU akan menyampaikan laporan pertanggung jawaban, menyusun program kerja, menyusun rekomendasi, dan memilih pengurus baru baik Syuriyah maupun tanfidziyah,” ungkapnya.
Karena NU ini dipandang sebagai organisasi yang membawa berkah, maka pasti ada dinamika, ada perbedaan pandangan dan sikap, sebagai organisasi yang memproklamirkan diri sebagai organisasi yang punya prinsip tasamuh, toleran.
“Maka dinamika dan perbedaan pandangan dan sikap ini tidak boleh mengganggu tali silaturahmi, persaudaraan dan persahabatan, baik antar santri, antara santri dan kyai, maupun antara pengurus sama pengurus,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, lima tahun dalam perspektif organisasi, PCNU Kota Makassar 2019-2024 telah melaksanakan peran dan Tupoksi NU secara maksimal baik kelembagaan, pendampingan umat, bermitra dengan stakeholder, maupun membangun masa depan NU Koto Makassar.
“Kinerja NU Kota Makassar bisa dilihat dimana saja dan kapan saja melalui jejak digital. Namun juga disadari bahwa tiada Gading yang tak retak. Hari ini PCNU akan mempertanggung jawabkan amanah dan kinerja bertemakan Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan. Tema ini adalah bentuk satu barisan dengan PBNU,” pungkasnya.