Kapolda Sulsel Minta Maaf Ke Pangdam Hasanuddin, Atas Insiden Penembakan Babinsa

RAGAM.ID, MAKASSAR – Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Guntur Laupe meminta maaf kepada Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka atas penembakan yang dilakukan oknum polisi berinisial Bripka Her terhadap anggota Babinsa TNI Serda Hasanuddin di Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik. “Bapak Kapolda Sulsel sudah meminta maaf kepada bapak Pangdam dan berjanji mengusut tuntas kejadian ini,” katanya, Jumat (15/5/2020).
Kodam Hasanuddin, lanjut Maskun, percaya bahwa kasus penembakan tersebut bisa diselesaikan dengan baik oleh polisi dan TNI tetap mengawalnya.
“Sekarang oknum anggota yang melakukan penembakan menurut informasi sudah diamankan, lagi diperiksa Propam,” ujarnya.
Sementara korban Serda Hasanuddin masih dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar. “Kondisi koban sedang dalam proses perawatan, kalau ada yang memberitakan meninggal itu tidak benar. Kondisinya stabil saja karena ada beberapa luka harus dioperasi,” ucap Maskun.
Penembakan terhadap Hasanuddin sempat disebut karena berselingkungan dengan istri oknum polisi. Tapi, Maskun menyebutkan keduanya belum ada bukti memiliki hubungan intim. “Belum terbukti melakukan hubungan badan.”
Menurut Masku, Hasanuddin dengan pelaku masih memiliki hubungan saudara sepupuan.
Sebagaimana diketahui, Bripka Her, anggota Polrestabes Makassar menembak istrinya Hasmiati dan Serda Hasanuddin karena dididuga berselingkuh. Penembakan terjadi, Kamis 14 Mei malam tadi.
Mulanya, Her pulang ke rumahnya Kelurahan Empoang, Binamu, Jeneponto. Dia curiga kondisi rumah lampunya tak menyela, sementara ada motor trail di luar yang belum diketahui punya siapa.
Her kemudian masuk ke rumah dengan menaiki pagar lalu menuju ke kamar. Saat membuka tirai kamar, Her seketika emosi melihat istrinya berduaan dengan Hasanuddin. Dia kemudian menembak keduanya sampai roboh bersimbah darah.(*)