Logo Header

Beralih ke Agroindutri, Kaltim Siapkan Tiga Kawasan Industri

Nuri
Nuri Kamis, 23 April 2020 11:04
Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor
Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor

RAGAM.ID, SAMARINDAKalimantan Timur sedang melakukan transformasi ekonomi, dengan mengembangkan agroindustri agar kawasan ini tak lagi bergantung pada hasil minyak dan gas bumi, serta batubara.

Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor mengatakan bahwa transformasi tersebut merupkan peralihan kebergantungan kaltim dari unrenewable resources ke renewable resources atau sumber daya alam (SDA) yang terbarukan, yang meliputi subsektor perkebunan dan kehutanan, kelautan dan perikanan serta pertanian tanaman pangan.

“Kaltim tidak boleh lagi hanya bergantung pada hasil SDA tidak terbarukan (unrenewable resources),” kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat tapping Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim di Ruang Kerja Gubernur Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu, 22 April 2020.

Hilirisasi atau industri pengolahan menurut Gubernur Kaltim, perlu dilakukan terhadap hasil SDA terbarukan. Seperti, hasil perkebunan kelapa sawit berupa crude palm oil (CPO/minyak kelapa sawit) dan karet, hasil hutan berupa kayu dan non kayu, hasil kelautan berupa perikanan dan rumput laut serta produk lainnya.

“Hilirisasi untuk produk jadi maupun setengah jadi terhadap SDA yang dihasilkan Kaltim adalah upaya meningkatkan kualitas dan daya saing serta nilai tambah produk,” tegas Isran.

Pemerintah Provinsi Kaltim lanjutnya, telah menyiapkan kawasan industri untuk kegiatan hilirisasi yang difokuskan pada tiga lokasi.

Gubernur Kaltim menyebutkan bahwa tiga kawasan tersebut meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara.

“KEK MBTK telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019. Telah dibangun sarana dan prasarana pendukung seperti pelabuhan ekspor yang siap beroperasi,” ungkapnya.

Sementara Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung sudah berkembang dan memiliki pelabuhan internasional yang berstatus direct call.

Kondisi ini menjadi daya tarik dan daya saing Kaltim. Bahkan, ada beberapa industri pionir sudah menghilirisasi CPO menjadi produk turunan seperti refinerry (minyak goreng) dan biocell.

“Saya mengundang para pelaku usaha dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi ke Kaltim. Khususnya tiga kawasan yang kami siapkan. Kami menyambut baik para investor dengan segala kemudahan. Silakan masuk Kaltim untuk berinvestasi,” ajak Isran.(*)

Nuri
Nuri Kamis, 23 April 2020 11:04
Komentar