Kunjungi UIN Alauddin, Tim Itjen Kemenag Evaluasi dan Beri Penguatan SPIP
TEBARAN.COM, MAKASSAR – Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada Senin, 10 Juni 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan UIN Alauddin.
Tim Itjen Kemenag yang dipimpin oleh Mardani Rifianto disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. Andi Aderus, M.A., di ruang rapat Biro AUPK, Gedung Rektorat. Dalam sambutannya, Dr. Andi Aderus menyatakan kegembiraannya atas kunjungan tersebut.
“Kami di UIN Alauddin sangat bergembira menyambut tim Itjen. Kami berharap kunjungan ini dapat membantu memperkuat SPIP kami, mengingat UIN Alauddin telah terakreditasi Unggul. Dengan evaluasi dan penguatan ini, risiko yang muncul dapat diminimalisir,” ujar Dr. Andi Aderus.
Ketua Tim Itjen Kemenag, Mardani Rifianto, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi Manajemen Risiko sesuai KMA 580 Tahun 2019, serta mensosialisasikan KMA Nomor 55 Tahun 2024 yang menggantikan regulasi sebelumnya tentang SPIP.
“Kami bersyukur UIN Alauddin sudah menunjukkan penguatan SPIP yang signifikan di antara 79 PTKN. Kedepannya, kami akan fokus pada penguatan per area. Selain itu, kami menyempatkan untuk sosialisasi agar SPI UIN Alauddin selalu update terkait hal-hal baru dari Itjen,” jelas Mardani.
Mardani juga menyebutkan bahwa peta risiko UIN Alauddin akan dikaji untuk memastikan manajemen risiko diterapkan dengan baik. “Kami perlu melakukan evaluasi penerapan manajemen risiko, seperti melihat apakah Satgas SPIP sudah terbentuk dan apakah sudah melakukan pengawasan pengendalian. Kami juga akan mendampingi jika ada yang belum berjalan optimal,” tambahnya.
Ketua SPI UIN Alauddin Makassar, Prof. Erwin Hafid, menambahkan bahwa ini adalah tantangan bagi UIN Alauddin dalam mengimplementasikan manajemen risiko sebagai kebijakan bersama. “Perlu kebijakan bersama untuk membentuk Satgas di bawah naungan Wakil Rektor Bidang II,” kata Prof. Erwin Hafid.
Dengan kunjungan ini, diharapkan UIN Alauddin Makassar dapat terus memperkuat sistem pengendalian internalnya dan mengelola risiko dengan lebih efektif untuk mendukung tercapainya visi dan misi universitas.
- 1
- 2
- 3