Usai Kunjungi Lutra, Wagub Sulsel Naik Katinting Memantau Banjir Wajo
RAGAM.ID, WAJO – Usai berkunjung dan menyalurkan bantuan kepada pengungsi banjir bandang di Luwu Utara, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Wajo, Senin (20/7/2020).
Tiba di Kabupaten Wajo, Andi Sudirman mendatangi Dusun Alau Salo, Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo. Yang menjadi salah satu titik terparah banjir. Selain itu, mengunjungi Masjid Agung Sengkang yang menjadi salah satu tempat pengungsian dari 3 kecamatan.
Untuk menuju Dusun Alau Salo, Andi Sudirman harus menaiki perahu katinting. Andi Sudirman didampingi oleh Bupati Wajo dan Forkopimda Kabupaten Wajo.
Di Dusun Alau Salo, sekitar 100 rumah warga yang terendam banjir. Sebagian besar rumah warga layaknya rumah panggung, akibat banjir ini kolong rumah ditutupi banjir. Bahkan ada pula rumah warga yang hanya tinggal kelihatan atap.
Salah seorang warga setempat, Ismail mengaku, Dusun Alau Salo berbatasan dengan Desa Wette’e, Kecamatan Panca Lautan, Kabupaten Sidrap. Tak hanya banjir, kampung ya ini, kata dia, langganan terjadi angin puting beliung setiap tahunnya di Kabupaten Sidrap dan Wajo.
“Kondisi banjir ini mengalami pasang surut selama dua bulan terakhir ini sejak ramadan. Namun baru kali ini menjadi banjir terparah yang terjadi,” ujar pria berusia 35 tahun itu.
Di daerah ini, mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani. Mereka pun memilih bertahan, karena menganggap banjir ini menjadi rutinitas tahunan. Penghasilan nelayan maupun petani pada aktivitas di danau tempe.
Pemerintah setempat berkali-kali menawarkan agar warga diungsikan sementara. Namun warga lebih memilih menetap meski rumahnya terendam banjir. Karena menganggap sumber kehidupan sudah turun temurun di kampung itu.
Ketua RT 1 Dusun Alau Salo, La Konding (45) berharap Pemerintah memberikan solusi agar banjir ini tidak lama dan bisa surut.
“Solusi yang kami minta dari pemerintah untuk membangun tanggul setinggi 3 meter dan sepanjang 2 km. Tanggul tersebut sebaiknya dibangun di sebelah timur kampung, untuk mengurangi dampak banjir dan gelombang air danau yang seringkali datang karena angin kencang dan merusak rumah warga,” jelasnya.
Sementara itu, Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman merasa prihatin melihat kondisi di Kabupaten Wajo. Ia pun berharap perlunya koordinasi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten mencari jalan keluar atas musinah ini.
“Nanti kami usulkan di Kementerian melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. Harapan kita bagaimana kondisi seperti ini bisa dibalik menjadi potensi pengembangan ekonomi, perikanan, pertanian bahkan pariwisata,” katanya.
Untuk diketahui, banjir di Kabupaten Wajo kian meluas. Ada 10 dari 14 kecamatan terendam banjir hingga 3-5 meter. Informasi dari BPBD Sulsel, banjir disebabkan tanggul Sungai Walanae jebol akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir. Sehingga ada sebanyak 16.691 KK atau 50.349 jiwa terdampak.
- 1
- 2
- 3
- 4