SK Bebas Covid-19 Berlaku Senin, Pengawasan Dilakukan Layaknya PSBB

RAGAM.ID, MAKASSAR – Pemberlakuan Surat Keterangan (SK) Bebas Covid-19 direncakan bakal dimulai Senin (13/7/2020). Surat tersebut dipergunakan bagi masyarakat yang hendak keluar masuk kota Makassar.
Olehnya itu, penjagaan diperbatasan kota bakal kembali dilakukan. Pengawasannya pun nantinya bakal ketat. Bahkan, sembilan pos jaga dibangun di setiap perbatasan untuk memperketat akses keluar masuk warga.
Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iman Hud mengungkapkan, bahwa nantinya pengawasan yang dilakukannya hampir mirip penerapan PSBB. Hanya saja, untuk awal penerapan, mereka akan melihat situasinya terlebih dahulu di lapangan.
“Gambarannya hampir sama di PSBB, tentu kita juga tidak langsung serta merta. Kalau misalnya sudah stagnan kendaraannya, pasti kita mencari jalur supaya dia jalan saja dulu, jadi inikan situasional di lapangan. Sangat fleksibel, kita tidak kaku dalam menerapkan itu,” ujarnya, Sabtu (11/7/2020).
Lanjut, kata Iman, sebab ada warga yang dikecualikan dalam penerapan SK ini. Dimana mereka bisa ke Makassar tanpa harus memperlihatkan surat tersebut. Mereka yang dikecualikan merupakan orang yang punya pekerjaan di Makassar.
“Poin-poinnya kan sudah jelas, semua orang mencari nafkah di kota Makassar kita persilahkan. Sehingga tidak ada yang keluar masuk yang tidak jelas apa tujuannya,” sambungnya.
Hal ini juga telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 36 Tahun 2020. Diantaranya, TNI, Polisi, Buruh atau Karyawan, dan Pedagang yang bekerja di Makassar dan berasal dari Gowa, Maros, dan Takalar.
Terakhir, Iman mengaku bahwa telah jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya dalam menjaga perbatasan nanti. Ini dilakukan, kata dia, demi menekan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar.
“Yang jelas bagi saya kita mau siap-siap karena besok itukan ada beberapa penjagaan, itukan butuh personil, kebutuhan logistik, persiapan yang matang. Saya tidak mau apa yang dilakukan menjadi asal-asalan, kita harus pikirkan baik-baik,” jelasnya.
“Ini bentuk pencegahan massif, karena dianggap Makassar sumber pandemi. Tidak mungkin semuanya kita serentak, di Makassar kita siapkan beberapa posko dulu,” tukasnya.(*)