Logo Header

Gubernur Tinjau Lokasi Banjir di Bantaeng

Nuri
Nuri Minggu, 14 Juni 2020 11:52
Gubernur Tinjau Lokasi Banjir di Bantaeng

RAGAM.ID, BANTAENG – Gubernur Sulawesi-Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah melakukan kunjungan ke beberapa lokasi terdampak banjir di Kabupaten Bantaeng, Sabtu, 13 Juni 2020. Nurdin berjalan kaki keluar masuk pemukiman warga. Menyaksikan secara langsung kondisi warga.

Salah satu yang daerah yang dikunjungi adalah warga Jalan Garagea, Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng. Lokasi ini salah satu wilayah paling terdampak, walaupun air telah surut, rumah warga masih tergenang lumpur, rumah warga juga rusak. Catatan pemerintah daerah terdapat 2.333 rumah rusak.

“Masyarakat punya rumah juga ikut hanyut. Beberapa kawasan kalau kita lihat tergenang. Airnya sudah surut, tapi lumpurnya masih tinggal,” kata Nurdin Abdullah.

Gubernur juga menjelaskan langkah pertama yang dilakukan tanggap darurat dan kemudian rekonstruksi pasca banjir.

Ia juga mengapresiasi langkah semua pihak ikut membantu. Termasuk. “Bahkan dari Makassar kirim dua dapur umum yaitu untuk memback-up logistik atau konsumsi masyarakat yang berdampak,” sebutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng Irfan Jafar, menjelaskan. Kejadiannya dari kemarin (12/6), pada pukul 15.00 mulai hujan deras. Namun, dibagian Kota Bantaeng tidak intensitasnya tidak terlalu tinggi. Di bagian hulu hujan keras.

Pada pukul 18.00 sore sudah mulai banjir di kota tetapi tidak seberapa. Nanti setelah pukul 21.00 tanggul yang ada di cekdam Balang Sikuyu yang sebagian dinding kanan bobol, sehingga mengakitbatkan sebagian di Kota Bantaeng ini banjir.

Lanjutnya, di Garagea, banjir pernah terjadi di tahub 2001-2006 banjir. Tetapi, banjir kali ini yang terparah.

“Upaya yang dilakukan Pemkab melalui BPBD saat ini membantu mengevakuasi masyarakat yang terdampak dan memberikan bantuan makanan dan bantuan lainnya segera,” sebutnya.

Salah seorang warga mengatakan di Garagea banjir yang terjadi air naik ke pemukiman secara bertahap.

“Kali ini langsung tinggi, jadi tidak ada yang bisa diselamatkan. Terendam semua, mulau dari baju bersih, lemari dan kursi,” ucap Sherly.

Ia menyebutkan bantuan yang sangat dibutuhkan adalah air bersih dan listrik. Sedangkan untuk makanan telah disediakan dan telah ada dapur umum.

Gubernur memberikan bantuan dana tanggap darurat sebesar Rp 1 miliar dan dana rekonstruksi Rp 15 miliar.(*)

Nuri
Nuri Minggu, 14 Juni 2020 11:52
Komentar