Dua Hari 54 Kasus Positif Covid-19, Gubernur NA Klaim Sulsel Aman Terkendali
RAGAM.ID, MAKASSAR – Sampai saat ini belum ada intruksi dari pemerintah pusat untuk pemberlakuan new normal di Provinsi Sulawesi Selatan, Meski demikian Gubernur Nurdin Abdullah mengklaim, Sulsel relatif terkendali. Menurutnya, ukurannya tak melulu harus melihat tren kasus. Tapi efektivitas program pencegahan.
“Makassar sudah terkendali, oleh karena itu kita jangan liat trennya, sekarang sudah tidak terlalu tinggi. Kemarin PSBB 2 kali dampaknya signifikan. Dari 3,8 ro-nya sekarang sudah di bawah 2, dan menuju di bawah 1. Sekarang Sulsel 1,08 berarti tinggal sedikit dan pengendalian sudah bisa dilakukan,” jelas NA, Jumat (5/6/2020).
NA menjelaskan, angka kasus masih naik secara tren. Tapi upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19 sudah cukup optimal
Ia mengatakan, program rapid test massal sudah sangat efektif menjaring orang-orang yang berisiko. Program ini juga didukung oleh wisata Covid-19.
“Upaya untuk menekan penularan Covid-19 kita tetap melakukan rapid test massal melalui program wisata Covid untuk menemukan orang-orang yang tertular, karena banyak juga orang yang tidak ingin dirapid,” ucapnya.
Rasio kematian akibat Covid-19 di Sulsel telah menembus angka 94 kasus atau berada di atas angka 5%. Rasio ini seiring dengan angka kasus yang sudah menembus 1.721 per Jumat (5/6/2020)
Namun, NA meyakini sebentar lagi peningkatan kasus penularan dan kematian sudah bisa ditekan
“Kita terus mendorong supaya masuk ke duta Covid, sehingga apabila semua ini sudah dilakukan saya yakin kita sudah bisa hidup bebas,” bebernya.
Berdasarkan data per Jumat (5/6/2020), dalam dua hari terjadi penambahan kasus 54 positif.
Makassar mencatat angka pertambahan tertinggi yakni 43 kasus. Disusul Wajo 4 pasien dan Gowa 3 kasus.
Namun angka kesembuhan juga cukup menggembirakan. Pasien sembuh naik dari 638 pasien menjadi 642 pasien.
Presiden Joko Widodo ssbelumnya telah mengintruksikan untuk 3 provinsi tertinggi penyebaran Covid-19 termasuk Sulsel dapat diatasi secepatnya. Presiden menyoroti para jajaran di bawahnya untuk segera menekan angka penyebaran.
Sesuai data per 4 Juni 2020, 3 provinsi yang disebut menempati angka terbesar penyebaran covid mulai dari Jawa Timur 5.408 kasus, Sulawesi Selatan 1.722 kasus dan Kalimantan Selatan 1.142 kasus.(*)
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5