Tolak Kartu Prakerja, Aliyah: Masyarakat Butuh Sembako
RAGAM.ID, MAKASSAR – Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham menyatakan menolak program Kartu Pra Kerja karena tidak berjalan efektif dan sangat tidak tepat dilaksanakan di tengah masa pandemi Covid-19.
Legislator bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan ini mengungkapkan, ketepatan dalam pengambilan kebijakan sangat dibutuhkan demi keselamatan masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19.
“Kondisi self isolation saat ini, kebijakan harus memihak kepada masyarakat, memperhatikan kebutuhan yang paling mendesak,” ujarnya, Kamis, 23 April 2020
Kebijakan pemerintah meningkatkan anggaran Kartu Pra Kerja 100 persen, yang awalnya 10 Trilïun menjadi 20 Triliun menurut Aliyah perlu dievaluasi. “Dana untuk Kartu Pra Kerja lebih baik digunakan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat selama masa self isolation,” ujarnya.
Baginya dana tersebut dapat dialihkan untuk memasok kebutuhan masyarakat yang berkekurangan pangan, serta pemberian bantuan kredit usaha kecil untuk masyarakat kecil yang terkena imbas selama masa pembatasan ini.
Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa persoalan lain dari Kartu Pra Kerja ialah program tersebut tidak berjalan secara efektif.
“Kondisi sekarang masyarakat tidak membutuhkan pelatihan, tetapi dibutuhkan sesuatu yang lebih pasti apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan,” lanjutnya.
Aliyah Mustika Ilham pun mengingatkan agar jangan sampai ketidaktepatan program pemerintah saat ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat akan keseriusan pemerintah dalam percepatan penangangan Covid 19.
“Saya sebagai anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Demokrat menolak dengan tegas dan meminta pemerintah menghentikan proyek Kartu Pra Kerja berbasis online,” tegasnya.
Selain itu, Aliyah Mustika Ilham pun meminta agar pemerintah dapat memikirkan kembali solusi bagi tenaga kerja yang menjadi imbas Covid 19, minimal dengan skema bantuan tunai agar selama pandemi mereka dapat tetap makan dan tetap di rumah.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5