Kesaksian Relawan Vaksin Covid-19, Tak Rasakan Gejala Aneh Usai Disuntik
RAGAM.ID – Sebanyak 19 orang relawan mengikuti pemberian uji coba klinis vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran (RSP Unpad) Jalan Profesor Eyckman, Bandung, Selasa (11/8/2020). Di antara relawan itu, terdapat petugas kesehatan yang ikut serta.
Menurut salah satu relawan uji coba klinis vaksin COVID-19, Rohaeni (33) bahwa motivasi dirinya ikut menjadi relawan ialah untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya terhadap paparan COVID-19.
Dia menceritakan, proses penyuntikan berjalan lancar sejak pagi hingga siang. Dimana proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, barulah dilakukan penyuntikan vaksin.
Ia pun menegaskan bahwa setelah menerima suntikan, dirinya tak merasakan gejala apapun.
“Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apa pun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini,” ujarnya.
Relawan lain bernama Fadly Barjadi Kusuma (32),seorang driver ojek online (Ojol) asal Kecamatan Batununggal, Kota Bandung juga menceritakan saat dirinya diberikan vaksin covid 19.
“Alhamdulillah tadi lancar. Disuntik vaksinnya cuma kurang dari 1 menit. Istri sudah daftar jadi relawan juga, katanya nanti sesi dua,” ujar Fadly di RS Pendidikan Unpad.
Sejak pagi hari Fadly sudah mempersiapkan mental untuk disuntik vaksin setelah pada Senin malam dia dikabari harus datang ke RSP Unpad untuk suntik vaksin.
Ditanya soal motivasi ikut jadi relawan, Fadly mengaku itu demi kebaikan dirinya sendiri serta istri dan anaknya. Apalagi, ia setiap hari berjibaki di jalanan mengantar penumpang.
“Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban. Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga,” ucapnya.
Sejauh ini, uji coba vaksin virus corona ini pertama kali dilakukan di dunia pada manusia. Untuk vaksin Sinovac buatan China, sudah masuk fase uji coba ke tiga yakni pada manusia.
“Soal efek samping, sempat takut sih. Tapi saya sudah melewati fase takut itu. Tapi yang paling saya takutkan itu, saya tidak bisa kerja dan tidak bisa nafkahi anak istri,” ucapnya.