Direktur GTK dan PAI Kemenag RI Saksikan Guru Profesional UIN Alauddin Dikukuhkan

TEBARAN.COM, MAKASSAR – Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Zain dan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag RI, Drs H Amrullah, M Si ikut serta secara daring menyaksikan pengukuhan 221 alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) UIN Alauddin Makassar menjadi guru profesional.
Pengukuhan yang dirangkaikan ramah tamah alumni PPG UIN Alauddin Makassar angkatan satu tahun 2022 dilaksanakan di Hotel Claro, Jalan A.P Petterani, Kota Makassar, Kamis, 29 September 2022. Dihadiri jajaran pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi lingkup fakultas.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengukuhkan sebanyak 221 alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan l tahun 2022 menjadi guru profesional.
Dalam sambutan Guru Besar Ilmu Sosiologi itu berpesan agar menjaga predikat sebagai guru profesional. Menurutnya, profesional sesungguhnya adalah tulus.
“Sesungguhnya profesional itu adalah ketulusan. Selalu tulus menjalan tugas sebagai pendidik,” ujarnya saat memberikan sambutan didampingi Drs H Bustan Ramli M Si, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin.
Sementara itu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Dr H A Marjuni, M Pd mengatakan, kehadiran di pengukuhan ini sebagai bukti keihklasan, profesional dan komitmen dalam mengembangkan lembaga pendidikan.
Ketua Komisi MUI Sulsel itu menyebut, ada empat yang harus dimiliki guru profesional. Pertama, memiliki kuaifikasi. Dengan begitu, guru profesional dituntut mampu mengajarkan peserta didiknya sesuai zamannya.
Kedua, kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Yakni, guru memiliki paradigama moderat, inpiratif dan inovasi. Dengan begitu, peserta didik akan cerdas dan madrasah/lembaga bermatabat.
“Guru yang baik, kata-katanya adalah ilmu dan hikmah, pikirannya adalah rasional dan tindakannya adalah nilai-nilai karakter yang ada dalam kehidupannya,” bebernya.
Ketiga menurut Dr Marjuni, karir, sebagai guru profesional harus senantiasa megupdate, mengingat kehidupan ini berada di tengah-tengah masyarakat pluralistik.
“Jangan jadi guru yang tidak mengupdate ilmu pengatahuannya,” jelasnya.
“Setelah melalui kualifikasi, kompetensi, karier, maka guru akan sejahtera,” pungkas Sekretaris Jendral IKAKAS As’adiyah itu.
Untuk diketahui dalam acara pengukuhan dan ramah tamah guru profesional dihiasi dengan sejumlah penampilan, termasuk tari empat etinis, mengangkat budaya Sulsel.
- 1
- 2
- 3
- 4