TEBARAN.COM,MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengibahkan lahan seluas 10 hektar yang berada di Pucak Kabupaten Maros kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersama Kepala BPOM RI, Prof Tarunan Ikrar menandatangani penyerahan lahan, pada acara Penyerahan penghargaan atas dukungan pemerintah daerah Sulsel dalam pengawasan obat dan makanan, di Aula Asta Cita Rujab Gubernur, Jalan Jendral Sudirman Kota Makassar, Kamis 28 Agustus 2025.
Rencananya lahan seluas 10 hektar itu akan dibangu Politeknik Pengawasa Obat dan Makanan (PoltekPOM) dengan anggaran Rp1,1 triliun.
Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik rencana tersebut di Indonesia akan dibangun di Kabupaten Maros.
“Kita sudah menandatangani penyerahan tanah dan MoU, itu akan menjadi awal dari sekolah pengawasan obat dan makanan di Indonesia,” kata Andi Sudirman.
Prof Taruna Ikrar mengatakan, rencana pembangunan Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan merupakan yang pertama di Indonesia. PolitekPOM ini merupakan pendidikan khusus untuk mencetak tenaga pengawas obat dan makanan di Indonesia.
“Pegawai yang kami punya saat ini memiliki latar belakang pendidikan berbeda-beda. Karena itu dibutuhkan pendidikan khusus agar mereka benar-benar siap, sehingga tidak perlu lagi adaptasi dengan mengeluarkan biaya besar,” ungkap Taruna.
Ia menambahkan, sekolah itu dibutuhkan untuk meningkatkan level standarisasi pengawasan obat dan makanan.
“Pengawasan obat dan makanan itu, usianya sudah 280 tahun jauh sebelum Indonesia merdeka, di zama belanda sudah ada pengawasan obat dan makanan. Tapi kita masih level 3, kita mau naik ke level 4, jadi full pengawasan obat dan makanan, atau setingkat pengawasan amerika dan eropa,” tegasnya.
Baca juga: Pemerintah, Masyarakat dan PT Vale Berkolaborasi untuk Pulihkan Towuti
Ia membeberkan, Sulsel dipilih karena dianggap strategis, letak geografisnya berada di tengah-tengah Indonesia. Apalagi dekat dari IKN.
“Jangan semuanya di Jawa, Sulsel dipilih karena dekat IKN, sehingga orang Irian, Ambon, Kalimantan dan Jawa bisa menjangkau Sulsel,” pungkasnya.